Archive for Juni 2013

PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA.

Minggu, 23 Juni 2013
Posted by Unknown
PENGERTIAN LINGKUNGAN.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita ( makhluk hidup ).
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.


Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Masuknya bahan pencemar atau polutan kedalam lingkungan tertentuyang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.
B. PERUBAHAN LINGKUNGAN
Faktor faktor Penyebab Perubahan Lingkungan.
1.    Faktor Alam.
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.

2.    Faktor Manusia.
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
  2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
  3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
  2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

 
C. MACAM MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
a. Berdasarkan Tempat terjadinya.
Pencemaran Udara, disebabkan oleh :

(1)    CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.

(2)    CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.

(3)    CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer.

(4)    SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.

(5)    Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain : 
  • Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
  • Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
  • Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
  • Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
  • Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
Pencemaran Air, disebabkan oleh :

(1)    Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

(2)    Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.

(3)    Limbah Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

(4)    Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
  • Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
  • Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
  • Pendangkalan dasar perairan.
  • Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
  • Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
  • Menjalarnya wabah muntaber.
Pencemaran Tanah, disebabkan oleh :
Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
  • Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
  • Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
  • Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi

b)    Berdasarkan Macam Bahan Pencemar
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :
  1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
  2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
  3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
  4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).

c)    Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:
  1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
  2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
  3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN 
Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.
Paramater Pencemaran, meliputi :
1.    Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas

2.    Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

a.    Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan pencemarnya.

b.    Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis).  Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.

c.    Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
  1. Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.
  2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar  perairan.
  3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB

Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.

Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.

3.    Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut  dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.    Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2.    Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3.    Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.

4.    Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.

5.    Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.

6.    Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7.    Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.

8.    Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.


F. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
  1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
  2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem. 
  3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
  4. Memperluas gerakan penghijauan.
  5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
  6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
  7. Membuang sampah pada tempatnya.
  8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

LATIHAN.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !!!

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan, dan berikan contohnya 5 (lima) !
  2. Tuliskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan, beri contoh masing-masing 3 (tiga)!
  3. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
  4. Berdasarkan bahan pencemaran, pencemaran dibedakan menjadi empat, sebutkan dan berikan contohnya!
  5. Tuliskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah !
  6. Jelaskan perbedaan antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik, dan berikan juga masing-masing contohnya !
  7. Bilamana suatu zat dapat disebut polutan !
  8. Tuliskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air !
  9. Berdasarkan tempatnya, pencemaran dibedakan menjadi tiga macam, sebutkan dan berikan contohnya masing-masing dua!
  10. Tuliskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara !
  11. Berdasarkan tingkat pencemaran, pencemaran dibedakan menjadi tiga. Sebutkan dan jelaskan !
  12. Apa yang dimaksud dengan parameter pencemaran lingkungan ?
  13. Jelaskan fungsi dari parameter pencemaran !
  14. Jelaskan dampak pencemaran lingkungan !
  15. Sebutkan dan jelaskan macam-macam parameter pencemaran!
  16. Jelaskan perbedaan antara perokok pasif dan perokok aktif, mana yang lebih berbahaya perokok pasif atau perokok aktif ? Mengapa demikian ?
  17. Bagaimana cara mengetahui pencemaran air dengan menggunakan parameter biologi ?
  18. Apa yang dimaksud dengan Eutrofikasi ?
  19. Tuliskan sifat-sifat polutan !
  20. Tuliskan usaha-usaha mencegah pencemaran lingkungan !


Makalah Pencemaran Lingkungan Pengertian Macam macam dan dampaknya

Daftar Pustaka

Sringatin Baseri, 2007, BIOLOGI, I A KTSP, Penerbit MAPAN, Surabaya

Sudjadi, Bagod, dan kawan-kawan, 2004, BIOLOGI SAINS DALAM KEHIDUPAN KELAS I SMA SEMESTER KEDUA, Penerbit Yudhistira Surabaya

http://www.sarjanaku.com/2012/06/pencemaran-lingkungan-pengertian-macam.html

Syamsuri, Istamar dan kawan-kawan 2004, BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Rabu, 12 Juni 2013
Posted by Unknown
Orang tua merupakan orang pertama yang sangat besar peranannya dalam membina pendidikan anak, karena dari pendidikan itu akan menentukan masa depan anak. Peran dan upaya orang tua tersebut harus diperhatikan dengan baik sehingga kepribadian anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.


Dalam hal ini Al-Husaini Abdul Majid Hasyim, mengemukakan bahwa: Anak merupakan tanaman kehidupan, buah cita-cita, penyejuk hati manusia, bunga bangsa yang sedang mekar berkembang dan putik kemanusiaan yang merupakan dasar terbitnya pagi yang cerah, hari esok yang gemilang guna merebut masa depan yang cemerlang, memelihara kedudukan umat,serta di pundaknyalah masa depan bangsa. (Al-Husaini Abdul Majid Hasyim, Pendidikan Anak…, hal. 68)

Pendapat di atas dengan jelas menyatakan bahwa mempersiapkan dan mendidik anak sebagai elemen yang membentuk keluarga, masyarakat dan bangsa. Anak merupakan unit inti yang akan membentuk unsur pertama bagi kerangka umum pembangunan bangsa yang berkembang dan penuh toleransi.

Dalam Islam dijelaskan bahwa anak merupakan amanah Allah yang tidak boleh disia-siakan, karena menyia-nyiakan anak berarti menyia-nyiakan amanah Allah Swt. Yang jelas dibebankan bagi setiap manusia supaya anak tersebut wajib dijaga, dirawat dan dipelihara dengan baik sesuai dengan norma-norma dan nilai islami. Dengan demikian orang tua berkewajiban menjaga anak-anak baik melalui pembinaan keagamaan maupun pengarahan lainnya.

Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa: “Hubungan orang tua dan anak sangat mempengaruhi jiwa anak. Baik buruknya serta bertumbuh tidaknya mental anak sangat tergantung sama orang tua”. (Safri, Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Mental Anak, Santunan, No. 237, April 1998, hal. 15)

Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua sangat berperan dalam perkembangan anak. Peranan orang tua sangat besar dalam membina, mendidik serta membesarkan si anak hingga menjadi dewasa. Orang tua merupakan orang pertama anak-anak belajar mendapatkan pendidikan, otomatis apa yang didapatkan anak pertama sekali semasa kecilnya akan membekas pada jiwa dan raganya di kemudian hari.

Kalau melihat peranan orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak, maka tidak bisa dipisahkan dari peran seorang ibu. Karena ibulah sebagai pendidik yang utama dalam keluarga. Sebab sejak bayi dalam kandungan sampai bayi lahir menjadi balita dan menjadi anak-anak hingga ia dewasa, ibulah yang paling dekat dan paling sering bersama anak.

Dalam hal ini Jamaluddin mengatakan:

Perkembangan bayi tak mungkin dapat berlangsung secara normal tanpa adanya intervensi dari luar. Walaupun secara alami ia memiliki potensi dari bawaan. Seandainya dalam pertumbuhan dan perkembangannya hanya diharapkan menjadi normal sekalipun, maka ia masih memerlukan berbagai persyaratan tertentu serta pemeliharaan yang berkesinambungan. (Jamaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hal. 202.)

Keterangan di atas menunjukkan bahwa tanpa bimbingan dan pengawasan yang teratur, anak akan kehilangan kemampuan untuk berkembang secara normal, walaupun ia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang dengan potensi-potensi lain. Yang dapat menciptakan kebahagiaan bagi anak adalah orang tua yang merasa bahagia dan mampu memahami anaknya dari segala aspek pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani dan sosial dalam semua tingkat umur. Kemudian ia mampu memperlakukan dan mendidik anaknya dengan cara yang akan membawa kepada kebahagiaan dan pertumbuhan yang sehat.


Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan bimbingan terhadap anak, karena hal itu sangat menentukan perkembangan anak untuk mencapai keberhasilannya. Hal ini juga sangat tergantung pada penerapan pendidikan khususnya agama, serta peranan orang tua sebagai pembuka mata yang pertama bagi anak dalam rumah tangga. Dari sinilah orang tua  berkewajiban  memberi  pendidikan dan pengajaran, terutama pendidikan agama kepada anak-anaknya, guna membentuk sikap dan akhlak mulia, membina kesopanan dan kepribadian yang tinggi pada mereka. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Saw yang menyebutkan sebagai berikut:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قاَلَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ مَوْلَوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبْوَاهُ يَهُوْدِيْنِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْيُمَاجُسِنِهِ (رواه البخارى)

Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a berkata: bersabda Nabi Saw. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari) (Abu Abdullah bin Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, Juz I. (Mesir: Maktabah al Husaini t.t) hal. 240.)

Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa baik buruknya anak sangat tergantung pada sikap dari pada orang tuanya. Seandainya orang tua akan dengki mendengki dalam praktek sehari-hari maka anak akan turut mempengaruhi, demikian pula terhadap hal-hal yang lainnya. Anak yang dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan fitrah (kemampuan dasar) berupa potensi religius (nilai-nilai agama). Kemampuan dasar ini pada dasarnya adalah setiap jiwa manusia itu telah disirami dengan nilai-nilai agama Islam.( Al-Husaini Abdul Hasyim, Pendidikan Anak Menurut Islam (Terjemahan Abdullah Mahadi), cet.I (Bandung: Sinar baru Al-Gensiondo, 1994), hal. 68) Naluri agama yang dimiliki oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya di dunia ini merupakan suatu pedoman yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, sehingga proses pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi agama tersebut ke arah yang sebenarnya.

Hadits di atas juga menekankan bahwa fitrah yang dibawa sejak lahir bagi anak dapat di pengaruhi oleh lingkungan. Fitrah tidak dapat berkembang tanpa adanya pengaruh positif dari lingkungannya yang mungkin dapat dimodifikasi atau dapat diubah secara drastis bila lingkungannya itu tidak memungkinkan untuk menjadikan fitrah itu lebih baik.

Abdurrahman dalam bukunya “Madkhal Ila At-Tarbiyah” menjelaskan bahwa pendidikan terdiri dari empat unsur utama, yaitu:
  1. Penjelasan terhadap fitrah (bakat)
  2. Penumbuhan potensi dan menyimpan seluruhnya
  3. Pengarahan fitrah dan potensi tersebut untuk kebaikan dan kesehatan yang sesuai dengannya
  4. Penataan dalam amaliyah pendidikan.
    (M. Arief, Menggali Manusia Melalui Proses Pendidikan, Dinamika, No. 12, 1998, hal. 9)
Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, pada diri anak harus ditanamkan nilai-nilai yang baik, karena anak sejak lahir telah membawa potensi dan bakat, dan potensi yang ada pada diri anak tersebut harus diarahkan kepada hal-hal yang baik.

Pendidikan berawal dari lingkungan keluarga, yaitu kedua orang tua kemudian dilanjutkan dengan lingkungan masyarakat dan pendidikan formal (sekolah). Ketiga sumber pendidikan (tri pusat pendidikan) tersebut harus merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling menunjang.

Di rumah orang tua dapat mengajarkan dan menanamkan dasar-dasar keagamaan kepada anak-anaknya, termasuk di dalamnya dasar-dasar bernegara, dan berperilaku baik serta berhubungan sosial lainnya. (M.Arif, Menggali, hal. 84) Orang tua juga sangat berpengaruh dalam pendidikan agama. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Luqman: 17

يَا بُنَيَّ أَقِمُ الصَّلاَةَ وَأمْرُبِالْمَعْـرُوْفِ وَانْهَى عَنِ الْمُنْكَرُوا وَلصَّبْرُعَلىَ مَاأَصَابَكَ اِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزَمِ اْلاُ مُوْرِ(لقمن:17)

Artinya: "Hai anakku dirikan shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah Swt" (QS Luqman : 17)

Maksud ayat di atas adalah usaha penerapan pendidikan agama yang diusahakan oleh kedua orang tua sebagai langkah awal adalah dengan menyuruh shalat yang dilaksanakan melalui latihan-latihan secara rutin.

Zakiah Daradjat mengatakan: “Anak-anak sebelum dapat memahami sesuatu pengertian kata-kata yang abstrak seperti benar  dan salah, baik dan buruk, kecuali pengalaman sehari-hari dari orang tua dan saudara-saudaranya”. (Zakiah Daradjat, Pendidikan Rumah Tangga Dalam Pembinaan Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1975) hal 42)

Di sinilah letak peran orang tua terhadap pendidikan anak yaitu dengan memberikan pemahaman dengan kata-kata, berbuat dan bertindak. Contoh kehidupannya sehari-hari bercorak dari tindak tanduk orang tuanya. Selanjutnya Ibnu Sina mengatakan bahwa: “Anak-anak harus dibiasakan dengan hal-hal terpuji semenjak ia kecil”.( Ibnu Sina, Majalah Santunan, no 24, Tahun ke IV 1978. Hal 35) Contohnya adalah seperti menyuruh anak untuk shalat, bersikap santun terhadap orang tua, bersikap sopan terhadap orang lain dan berbuat baik terhadap sesama.

Pembinaan ini merupakan tanggung jawab sepenuhnya oleh orang tua, seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Sina di atas. Karena orang tua merupakan orang yang pertama dikenal anak, maka hal ini adalah mutlak dan wajib dikerjakan, karena merupakan perintah dari Allah.

Pendidikan dari lingkungan keluarga (prasekolah) merupakan pendidikan yang pelaksanaannya dilakukan sejak lahir, misalnya mulai dengan mengazankannya, mendidik dan memperlakukannya sesuai dengan ajaran agama Islam. Orang tua sebagai kepala keluarga haruslah berusaha semaksimal mungkin menciptakan situasi rumah tangga yang harmonis, melaksanakan ajaran agama dengan tekun dan disiplin, menempatkan segala tindak tanduknya (gerak-geriknya) yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan ajaran dan petunjuk agama. (Ibnu Sina, Majalah…, hal. 59) Firman Allah Swt dalam surat At-Tahrim ayat 6:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارَا...(التحر يم: 6)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….."(QS At-Tahrim : 6).

Ayat di atas menunjukkan bahwa memberikan pendidikan kepada anggota keluarga merupakan suatu kewajiban supaya terhindar dari siksaan api neraka. Berarti dalam hal ini melindungi diri dari kehancuran, juga melindungi keluarga dari kehancuran api neraka. Sebagaimana dibutuhkannya perlindungan hari akhirat, maka lebih dibutuhkan perlindungan di masa kehidupan di dunia. Karena yang kita tanamkan di masa hidup di dunia, akan dipetik hasilnya di akhirat nanti.

Pendidikan yang di berikan oleh orang tua bagi anak harus mencakup seluruh aspek kemanusiaan, baik segi kejiwaan, fisik, intelektual dan sosial. Pendidikan tidak boleh hanya menekankan pada satu segi saja dengan mengabaikan yang lain. Berbagai potensi dan kecenderungan fitrah perlu dikembangkan secara bertahap dan berproses menuju kondisi yang lebih baik.

Pendidikan prasekolah ini juga dasar dari pada terbentuknya watak dan perilaku anak, yang dilakukan pada masa pendidikan sekolah nanti. Pendidikan sekolah merupakan lanjutan pendidikan yang telah diterima anak di dalam lingkungan keluarga, di mana pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan serta pendidikan moral anak yang pelaksanaannya selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi terpendam dan tersembunyi dalam diri anak. Anak itu laksana lautan dalam yang penuh mutiara dan bermacam-macam ikan, tetapi tidak tampak oleh pandangan mata. Ia masih berada di dasar laut, ia perlu kepada orang yang ahli mengambilnya supaya mutiara itu bisa menjadi perhiasan dan ikan menjadi makanan bagi manusia.

Hal ini juga pernah dinyatakan oleh seorang filosof Jerman yaitu Schopenhouer, yang dikenal dengan teori Nativisme. Teori ini menyatakan bahwa: “Bayi lahir dengan pembawaan baik atau pembawaan buruk. Pembawaan yang bersifat kodrati dari kelahiran yang tidak dapat di rubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan”. (M. Sufi Abdullah dan Nurdin Nafie, Dasar-Dasar Pendidikan (Banda Aceh: FKIP Unsyiah, 1984), hal. 3)

Dengan demikian tiap anak yang lahir telah membawa bakatnya sendiri dari kandungan ibunya berupa potensi baik atau buruk yang akan nampak pada kehidupan anak di masa yang akan datang yang tidak dapat diubah. Anak mempunyai berbagai bakat dan kemampuan yang kalau pandai orang tua menggunakannya, maka anak akan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya, masyarakat dan agama.

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa: “Pendidikan menurut pandangan individu adalah menggarap kekayaan yang terdapat pada setiap individu agar dapat dinikmati oleh individu itu sendiri dan oleh masyarakat serta mengantarkan anak menjadi mandiri”. (Hasan Langgulung, Azas-Azas ..., hal. 4)

Dalam hal ini Zahar Idris juga mengemukakan sebagai berikut:

Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan perkembangan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, agar menjadi manusia yang bertanggung jawab. (Zahar Idris, Dasar-Dasar Pendidikan (Bandung: Angkasa Raya, t.t), hal. 10)

Dengan demikian pendidikan berusaha mengadakan perkembangan dan pertumbuhan ke seluruh aspek pribadi individu agar anak-anak dapat berkomunikasi baik dan mempersiapkannya untuk kehidupan yang mulia serta berhasil dalam suatu masyarakat.

Orang tua berkewajiban membimbing anak supaya terbinanya ketenangan dan ketertiban dalam masyarakat. Orang tua juga harus mengajarkan anak-anak  supaya menghindari dan mencegah orang-orang yang berbuat kemungkaran sebagaimana sabda Nabi Saw:
عَنْ أَبِى سَعَدْ اَلْخُدْرِى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرُهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ ( رواه مسلم)

Artinya: “Dari Abu Said Al Khudri r.a berkata : "Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah dicegah dengan tangannya (kekuasaan), jika tidak sanggup hendaklah dengan lidahnya, jika tidak sanggup pula hendaklah dengan hatinya yang demikian itu adalah selemah-lemah iman”. (Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz I (Mesir, Isa Al-Bay Al-Halaby, t.t) hal 39)

Berdasarkan hadits tersebut jelaslah bahwa ada tiga cara untuk mencegah kemungkaran, yang pertama dengan kekuasaan, kedua dengan memberikan nasehat dan peringatan, dan yang ketiga dengan membenci perbuatan yang mungkar. Di sinilah letak peran orang tua juga termasuk masyarakat serta lembaga-lembaga terkait agar membimbing anak supaya tidak menjadi pelaku kemungkaran. Peranan orang tua menurut hadits di atas adalah supaya orang tua memberi pelajaran, bimbingan dan nasehat kepada anaknya supaya menghindari dan mencegah kemungkaran serta membedakan mana yang baik dan tidak baik. Di samping orang tua, masyarakat juga sangat berperan dalam membimbing anak-anak serta mengarahkannya supaya menjauhi perbuatan yang mungkar, misalnya dengan memberi contoh yang baik dalam kehidupan masyarakat.

Sehubungan dengan ini Muhammad Athiyah Al-Absrasyi mengemukakan bahwa:

Dalam bergaul dengan anak-anak, kita harus melihat posisi diri kita, kemampuan ilmu kita dan cara berpikir kita, bahkan juga harus dipikirkan tentang posisi anak, pengetahuan dan pikiran anak tentang ilmu yang dimiliki serta lingkungannya. Dan ketika kita berpikir tentang posisi anak, jangan menggunakan kaca mata orang dewasa, tetapi harus dengan menggunakan cara berpikir anak. (Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Psikolgi Pendidikan Anak (Bandung: Angkasa Raya) hal. 88)

Pendapat di atas dengan jelas mengemukakan bahwa dalam mendidik anak, orang tua harus dapat mengetahui cara berpikir anak dan tidak menyamakan cara berpikirnya anak dengan orang dewasa.

Maka dalam hal ini ada beberapa langkah yang mungkin dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam peranannya mendidik anak, antara lain adalah:


1.    Orang Tua Sebagai Panutan

Anak selalu becermin dan bersandar kepada lingkungannya yang terdekat. Dalam hal ini tentunya lingkungan keluarga yaitu orang tua. Orang tua harus memberikan teladan yang baik dalam segala aktivitasnya kepada anak.( Mhd. Tabrani. ZA, Kajian…, hal. 120) Jadi orang tua adalah sandaran utama anak dalam melakukan segala pekerjaan, kalau baik didikan yang diberikan oleh orang tua, maka baik pula pembawaan anak tersebut.


2.    Orang Tua Sebagai Motivator Anak
Anak mempunyai motivasi untuk bergerak dan bertindak, apa bila ada sesuatu dorongan dari orang lain, lebih-lebih dari orang tua. Hal ini sangat diperlukan terhadap anak yang masih memerlukan dorongan. Motivasi bisa membentuk dorongan, pemberian penghargaan, pemberian harapan atau hadiah yang wajar, dalam melakukan aktivitas yang selanjutnya dapat memperoleh prestasi yang memuaskan. (Mhd. Tabrani. ZA, Kajian…,  hal. 123) Dalam hal ini orang tua sebagai motivator anak harus memberikan dorongan dalam segala aktivitas anak, misalnya dengan menjanjikan kepada anak akan hadiah apabila nanti dia berhasil dalam ujian. Karena dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua tersebut anak akan lebih giat lagi dalam belajar.

3.    Orang tua sebagai cermin utama anak.
Orang tua adalah orang yang sangat dibutuhkan serta diharapkan oleh anak. Karena bagaimanapun mereka merupakan orang yang pertama kali dijadikan sebagai figur dan teladan di rumah tangga. Dan selain itu orang tua juga harus memiliki sifat keterbukaan terhadap anak-anaknya, sehingga dapat terjalin hubungan yang akrab dan harmonis antara orang tua dengan si anak, dan begitu juga sebaliknya. Sehingga nantinya dapat diharapkan oleh anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan pendidikan, ataupun yang berkaitan dengan pribadinya. (Muhammad Taqi Falsafi, Anak Antara Kekuatan Gen dan Pendidikan (Bogor: Cahaya, 2003), hal. 83) Di sinilah peranan orang tua dalam menentukan akhlak si anak. Kalau orang tua memberikan contoh yang baik, maka anak pun akan mengambil contoh baik tersebut, dan sebaliknya.

4.    Orang tua sebagai fasilitator anak (Muhammad Taqi …, hal. 87)

Pendidikan bagi si anak akan berhasil dan berjalan baik, apabila fasilitas cukup tersedia. Namun bukan semata-mata berarti orang tua harus memaksakan dirinya untuk mencapai tersedianya fasilitas tersebut. Akan tetapi, setidaknya orang tua sedapat mungkin memenuhi fasilitas yang diperlukan oleh si anak, dan ini tentu saja ditentukan dengan kondisi ekonomi yang ada.

Selain dari hal tersebut di atas orang tua semestinya juga dapat diajak untuk bekerja sama dalam mendapatkan dan memperoleh inovasi sistem belajar mereka yang efisien dan efektif, sehingga anak tetap terkoordinir sebagaimana mestinya. Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Blogger templates

Blogger templates

- Copyright © CURUG LAWE -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -